
Para peneliti telah mengembangkan penemuan telehealth baru yang akan membantu menemukan penyakit dan gangguan neurologis. Aplikasi ini menggunakan teknologi smartphone untuk mendeteksi penyakit seperti Alzheimer, ADHD, dan banyak lagi.
Teknologi baru itu terungkap dalam siaran pers dari College of California San Diego akhir pekan lalu. Para peneliti kemudian mempresentasikan temuan mereka di ACM Laptop Human Interplay Convention baru-baru ini.
Teknologi ini memanfaatkan kamera pada smartphone sebagai “pupillometer”, atau alat yang mengukur ukuran pupil seseorang. Ini menggunakan kamera inframerah-dekat di smartphone yang lebih baru dengan pengenalan wajah yang dikombinasikan dengan kamera selfie biasa untuk melacak perubahan ukuran pupil.
Ukuran pupil dapat memberi tahu banyak tentang fungsi neurologis seseorang, menjadikannya terobosan dalam teknologi medis. Tapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Selain itu, menurut Eric Granholm, seorang profesor psikiatri di universitas, alat smartphone baru ini dapat “membantu dalam mendeteksi dan memahami penyakit seperti penyakit Alzheimer.
“Ini bisa memiliki dampak kesehatan masyarakat yang besar,” lanjut profesor. Peneliti dari universitas akan terus menguji dan mengembangkan teknologi ini. Faktanya, langkah selanjutnya adalah proyek untuk mengaktifkan fungsi serupa pada smartphone lama yang tidak menyertakan kamera inframerah-dekat.
Ke depan, para peneliti akan terus bekerja dengan orang tua untuk membantu menguji kemampuan teknologi smartphone untuk mengidentifikasi penyakit Alzheimer tahap awal.
Saat ini, tidak ada rencana untuk peluncuran luas teknologi ini, tetapi ini bisa menjadi indikator awal yang bagus di masa depan.
Punya pemikiran tentang ini? Beri tahu kami di bawah di komentar atau bawa diskusi ke kami Indonesia atau Fb.